Puisi yaitu
ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan
larik dan bait. Gubahan dalam bahasa yang bentuknya di pilih dan di tata secara
cermat sehingga mempertajam kesadaran orang akan pengalaman dan membangkitkan
tanggapan khusus lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus, yang
menciptakan syair-syair indah sehingga
para penikmat terkagum-kagum.
Sebuah contoh
karya puisi dari seorang siswa SMA Pringsewu yang bernama C.Probolini yang
berjudul “SALAH”
SALAH
Aku jenuh dengan
dirimu, sobat!
Aku jenuh melihatmu tiada daya
Aku jenuh kau selalu menyeruduk mimpiku
Aku jenuh karena kau gila!
Aku jenuh melihatmu tiada daya
Aku jenuh kau selalu menyeruduk mimpiku
Aku jenuh karena kau gila!
SangAnda
aku ini gadis bodoh. Tapi nyaris
SangAnda aku ini sepolos kapur. Tapi nyaris
Tentang itu aku memang tidak mau tau
Kau bukan sebab dan aku bukan akibat
SangAnda aku ini sepolos kapur. Tapi nyaris
Tentang itu aku memang tidak mau tau
Kau bukan sebab dan aku bukan akibat
Kita analogikan
saja hati kita
Kita buat mereka iri pada kita
Genggamlah erat hati ini, Genggamlah
Telusurilah jiwa kosong ini, Telusurilah
Kita buat mereka iri pada kita
Genggamlah erat hati ini, Genggamlah
Telusurilah jiwa kosong ini, Telusurilah
Biarkanlah
energi alam membantu kita
Biarkanlah loncatan bunga api listrik
Berselingkuh dengan petir
Apa toh daya kita?
Kita tak kuasa mengelaknya, sobat
Biarkanlah loncatan bunga api listrik
Berselingkuh dengan petir
Apa toh daya kita?
Kita tak kuasa mengelaknya, sobat
Wajahmu memang
tidak istimewa
Yang tidak istimewa itu justru membuatku bingung
Bingung bagaimana harus masuk ke dasar hatimu
Hatimu yang begitu dingin
Yang tidak istimewa itu justru membuatku bingung
Bingung bagaimana harus masuk ke dasar hatimu
Hatimu yang begitu dingin
Sebaiknya
jangan kau hancurkan kastil indah ini
Dan kau pikirkan, Jangan kau hancurkan naluriku
Kau pikir mampu memulainya
Jangankan melihat kau memulai
Mengakhirinya pun aku tidak tega
Dan kau pikirkan, Jangan kau hancurkan naluriku
Kau pikir mampu memulainya
Jangankan melihat kau memulai
Mengakhirinya pun aku tidak tega
Bagaimana bisa
ini terjadi, kau yang begitu kusayangi!
Umpan yang kau berikan padaku
Sungguh aku tidak bisa menelannya
Maaf …. Benar-benar maaf.
Umpan yang kau berikan padaku
Sungguh aku tidak bisa menelannya
Maaf …. Benar-benar maaf.
Makna puisi di atas
menurut pendapat saya
Puisi di atas sangat bagus. Walaupun belum sebanding dengan karya puisi Sapardi Djoko Damono atau W.S Rendra atau TaufiQ Ismail. Tetapi, Puisi yang cukup sederhana di atas dalam pengungkapannya yang kaya akan majas, terutama aneka jenis majas seperti: Anakora, Ephistrofa, Simploke, Mesodikplosif, Epanalepsis, dan sebagainya. Satu hal yang sangat mengejutkan bagi para remaja pada umumnya adalah penolakan cinta seorang sahabatnya. Bagi dia, Persahabatan yang tulus jauh lebih berharga daripada masuk dalam percintaan yang justru sering membawa kecemburuan, kebencian, egoism, dan posesif. //…..Kau yang begitu ku sayangi/Umpan yang kauberikan padaku/Sungguh tak bisa menelannya/Maaf….//
Demikian saya telah mengartikan makna sebuah puisi karya C.probolini yang berjudul "SALAH"
0 komentar:
Posting Komentar