Jumat, 18 April 2014

Manusia dan Cinta Kasih


A.        Pengertian Cinta Kasih


Makna cinta menurut Kahlil Gibran yaitu cinta mengarahkan manusia pada allah, dan karena cinta pula allah mempertumukan dirinya kepada manusia. Bagi Gibran cinta tidak punya makna selain mewujudkan maknanya sendiri. Cinta tidak memberikan apa-apa pada manusia, kecuali keseluruhan dirinya, dan cintapun tidak mengambil apa-apa dari manusia, kecuali dari dirinya sendiri. Cinta tidak memiliki atau dimiliki, karena telah cukup untuk cinta. Namun jika manusia mencintai dengan hasrat dan keinginan, maka manusia harus meluluhkan diri, mengalir di dalamnya, dan terlibat. Hanya saja dalam kehidupan manusia cinta yang sempurna tidak dapat ditemukan. Kehidupan adalah tabir kegelapan, berkerudung dan bercadar. Melalui dan dalam cinta manusia senantiasa digiatkan untuk melakukan pencarian makna kehidupan dengan mengamalkan cinta kasih, tetapi kesempurnaan cinta hanya ada dan dimiliki oleh Allah. Dalam kehidupan, manusia tidak mampu mengukur kualitas cinta, sebab kepenuhan cinta sesungguhnya adalah Allah itu sendiri. Allah adalah awal dan akhir kehidupan, Allah adalah cinta, maka hanya dalam dan melalui cinta manusia berjalan dan mengarahkan dirinya kepada Allah.

Kasih sayang adalah suatu perasaan sayang. Banyak orang menyatakan cinta dan kasih sayang dengan cara yang berbeda. Kasih sayang juga tidak hanya di peruntukan bagi hubungan asmara saja. Tetapi, juga saling mengasihi antar saudara, makhluk tuhan lain, dan juga lingkungan. Seperti contoh dari hadist riwayat Ath-Thabrani, “Kasih sayang itu tidak terbatas pada kasih sayang salah seorang di antara kalian kepada sahabatnya (mukmin), tetapi bersifat umum (untuk seluruh umat manusia)”.

Sesungguhnya, orang yang saling menghargai kepada makhluk lain, selalu mengerti makna kasih sayang sesungguhnya. Orang yang mencintai agamanya pun akan mengerti hakekat kasih sayang yang sejati. Karena, kasih sayang tidak hanya di umbar dalam kata, tetapi juga dimaknai secara benar sesuai dengan pandangan islam.


DIA

Di langitku,
Dia adalah tata surya.
Planet-planet dari pertama sampai tak bernama
Begitu besar hatinya.
Mengajarkan tabah, memberikan banyak hal tanpa kupinta.


Di bumiku,
Dia adalah sang surya.
Memancarkan cahaya tanpa jeda
Hangatnya selalu menyapa.
Memberikan jutaan harap pada tanah yang gersang.


Di langitnya,
Aku hanyalah hujan.
Tidak lebih indah dari awan
Selalu membasahi tanpa memberi teduh.
Selalu menunjukkan kekurangan tanpa ada kelebihan.
Di buminya.


Makna dari puisi di atas adalah perasaan seorang pria yang mengartikan dia adalah segalanya yang selalu memberikan segala hal tanpa permintaan, yang selalu bersinar tanpa batas, dan selalu memberikan harapan-harapan indah. tetapi di hati dia hanyalah seseorang yang tidak berarti bagaikan orang lain yang tidak punya arti yang mendalam.

Referensi:
http://www.wikimu.com/news/displaynews.aspx?id=3832

0 komentar:

Posting Komentar